MAKASSAR, UNISMUH.AC.ID – Pemerintah melalui kebijakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengumumkan bahwa pada tahun mendatang, kurikulum baru disebut Kurikulum Prototipe bakal diberlakukan.
Karakteristik Kurikulum Prototipe. Kurikulum Prototipe (2022) ini memiliki beberapa karakteristik antara lain: Pembelajarannya dirancang berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas).
Menanggapi hal tersebut, pengamat pendidikan Unismuh, Muhammad Akhir menilai Konsep kurikulum ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini dan sangat tepat ditengah persaingan yang serba multi digital.
“Kurikulum prototipe (2022) yang rencananya akan diberlakukan adalah sebuah terobosan dalam rangka menjawab tantangan pendidikan di era yang serba digital ini,” ujar Muh Akhir, Selasa (28/12/2021).
Performa pendidikan, kata dia sebaiknya harus diramu atau dirancang berdasarkan kebutuhan dengan mempertimbangkan output dari setiap satuan pendidikan. Sehingga semua peserta didik memiliki potensi yang bisa dipakai di semua bidang.
“Ditengah kemajuan teknologi saat ini maka alumni dari setiap satuan pendidikan diharapkan bisa langsung terpakai di dunia-dunia kerja. Konsep prototipie ini nantinya akan membekali peserta didik untuk siap pakai, dimana salah satu hal yang menjadi utama di dalamnya adalah pengembangan soft skill peserta didik,” jelasnya.
Selain itu, Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar ini mengatakan bahwa kurikulum prototipe ini juga tak kalah penting dengan penanaman kesadaran akan kebhinekaan serta melahirkan generasi yang mandiri dan kreatif.
“Lebih dari itu yang paling utama adalah muatan penanaman nilai-nilai karakter disetiap pembelajarannya. Tepatlah kiranya membangun generasi menuju Indonesia Emas tahun 2025 akan datang,” urainya.
Olehnya itu, ia berharap agar pemerintah sudah saatnya menggencarkan sosialisasi atas konsep kurikulum prototipe tersebut, sehingga tafsiran masyarakat tidak membias.
“Terkait dengan pemberlakuannya sebaiknya pemangku kebijakan melakukan sosialisasi gencar untuk memberikan pemahaman muatan-muatan yang ada dalam kurikulum ini,” imbuhnya.
Terpisah, Plt Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Imran Jausi mengatakan pihaknya sudah siap melakukan sosialisasi, namun masih menunggu petunjuk pelaksana atau juklak dari Pemerintah Pusat.
“Kami di Dinas Pendidikan masih menunggu juklak terkait prototipe kurikulum 2022 tersebut. Saya belum bisa komentar karena belum lihat juklaknya,” ucapnya.
Sebagai informasi, Kurikulum Prototipe merupakan kurikulum pilihan yang dapat diterapkan mulai tahun ajaran 2022/2023 dan merupakan kurikulum yang melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya (kurikulum 2013). Sebelum kurikulum nasional dievaluasi tahun 2024, maka satuan pendidikan diberikan beberapa pilihan kurikulum untuk diterapkan di sekolah.
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.