UNISMUH.AC.ID, MAKASSAR – Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar menggelar acara wisuda mahasiswa program sarjana dan pascasarjana. Wisuda ini juga dirangkaikan dengan Pengukuhan Guru Besar Ilmu Pendidikan Sosiologi Unismuh Prof Dr Nursalam MSi.

Wisuda digelar di Balai Sidang Muktamar Unismuh, Rabu-Kamis (13-14/10/2021). 1.390 jumlah calon wisudawan tersebar dari tujuh fakultas serta program pascasarjana. Terdiri 1.253 sarjana, 39 ahli madya, 9 dokter serta 89 orang magister.

Dari 1.390 sarjana yang diwisuda terbanyak, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 479 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) 203 orang, Fakultas Agama Islam (FAI) 198 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 151 orang.

Kemudian Fakultas Pertanian (FP) 121 orang, Fakultas Teknik (FT) 101 orang, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) 48 orang, dan Pascasarjana 89 orang.

Wisuda dibagi empat sesi, karena masih menerapkan protokol Covid-19. Hari pertama Rabu 13 Oktober 2021 digelar dua sesi, pagi pukul 07.30 wita dan siang pukul 13.00 wita. Diikuti wisudawan FKIP sebanyak 301 orang. Sesi kedua pukul 13.00 wita diikuti FKIP, Pascasarjana dan Teknik sebanyak 366 orang.

Hari kedua, sesi ketiga pukul 07.30 Wita diikuti Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, FAI dan Pertanian sebanyak 355 orang. Sementara sesi keempat pukul 13.00 Wita diisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta FISIP sebanyak 368 orang.

Wisudawan Terbaik

Pengumuman Wisudwan Terbaik Tingkat Fakultas dan Universitas disampaikan Wakil Rektor I Unismuh Makassar Dr Abd Rakhim Nanda. Pengumuman itu dituangkankan dalam SK Nomor 580 Tahun 1443 H/2021 H.

Wisudawan dengan prestasi terbaik setiap fakultas sebanyak delapan orang. Wisudawan terbaik Fakultas Pertanian, yaitu Supiana, dari Prodi Agribisnis, IPK 3.93, masa studi empat tahun, asal Kalimantan, Skor 91.21.

Sartika wisudawan terbaik  FAI, dari Prodi Hukum Ekonomi Syariah, IPK 3.93, masa studi empat tahun, asal Jeneponto, skor 93.37. Suriani, wisudawan FKIP dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, IPK 3.95, lama study tiga tahun delapan bulan, asal Gowa, skor 91.76.

Muhammad Darus, Wisudawan terbaik FEB, dari Prodi Ekonomi Pembangunan, IPK 3.95, masa studi empat tahun tujuh bulan, asal Makassar, skor 89.39. Nurul Wahdaniyah, wisudawan terbaik FISIP, dari Prodi Ilmu Pemerintahan, IPK 3.96, masa studi empat tahun, asal Gowa, skor 89.70.

Wendy Sesanti, dari Fakultas Teknik, Prodi Pengairan, IPK 3.69, lama studi empat tahun, asal Buton, skor 88.96. Darmianti DN, Prodi Pendidikan Dokter FKIK, IPK 3.27, lama studi tiga tahun 10 bulan, asal Sengkang, skor 96.23.

Sedangkan wisudawan terbaik Program Pascasarjana, Ihwal Subhan, dari Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IPK 3.90, lama studi satu tahun sembilan bulan, asal Palopo dengan skor 89.40.

Dari 8 mahasiswa terbaik Fakultas tersebut, terpilih mahasiswa terbaik tingkat Universitas, Darmianti DN, dari FKIK. Ia meraih skor penilaian tertinggi 96.23. Darmianti akan mendapatkan beasiswa S2 dan akan diberikan prioritas menjadi dosen jika telah menyelesaikan pendidikan pascasarjananya.

Pesan untuk Wisudawan

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IX Prof Dr Jasruddin mendorong agar para wisudawan siap bersaing di kancah global. “Sarjana jangan berpikir jadi honorer. Jadilah Profesor atau jadilah pengusaha,” imbau Jasruddin.

Apa yang kita peroleh hari ini, lanjutnya, merupakan mimpi kita di masa lalu. “Kalau anda bermimpi jadi Profesor seperti Pak Nursalam yang dikukuhkan hari ini, bukan hal mustahil. Bahkan jika perlu ikrarkan, saya mau jadi Profesor sebelum usia Pak Nursalam. Anda bisa jadi Guru Besar sebelum usia 35 tahun,” kata Guru Besar UNM ini.

Caranya, kata Jasruddin, tetap lanjutkan pendidikan. “Jika S1 pada usia 22 atau 23 tahun, S2 diselesaikan pada umur 24 atau 25 tahun, maka tidak mustahil bisa mencapai Guru Besar sebelum 35 tahun.

Sementara itu, Rektor Unismuh Prof Ambo Asse menitipkan beberapa pesan. Ia berharap agar para wisudawan senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah swt.

“Berbuat baiklah kepada kedua orang tua. Berbaktilah pada keduanya. Doakan untuk mendapatkan ampunan. Jika salah seorang atau keduanya sampai berumur lanjut, rawatlah mereka dengan baik, sekali-kali jangan mengatakan ‘aah’ pada mereka,” pesan Ambo Asse, yang juga merupakan Ketua Muhammadiyah Sulsel.

“Jagalah nama baik almamater Unismuh Makassar sebagai Perguruan Tinggi Terkemuka, Unggul Terpercaya dan Mandiri,” ungkapnya.

Pengukuhan Guru Besar

Sebelum prosesi wisuda, diawali dengan pengukuhan Guru Besar Prof Dr Nursalam MSi. Ia meraih jabatan fungsional guru besar atau profesor baru dalam bidang Ilmu Pendidikan Sosiologi. Nursalam adalah dosen LDIKTI Wilayah IX yang dipekerjakan pada Unismuh Makassar.

Pengukuhan diawali dengan pembacaan SK Mendikbud-Ristek Nomor 53298/MPK.A/KP.05.01/2021 oleh Wakil Rektor II Unismuh Makassar. SK tersebut tentang Jabatan fungsional Nursalam sebagai Guru Besar.

Nursalam lahir di Enrekang, 9 Februari 1960, menyandang gelar profesor bidang Ilmu Pendidikan Sosiologi terhitung sejak 1 Agustus 2021. Ia menyelesaikan pendidikan S3 di Program Doktor Ilmu Sosiologi Universitas Negeri Makassar pada tahun 2013.

Ia juga telah menerima Satyalancana Karya Satya 30 Tahun dari Presiden Republik Indonesia pada tahun 2018. Puluhan karya tulis imiah telah dihasilkannya, baik dalam bentuk buku, dan artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun internasional.

Nursalam pernah menjabat Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi Unismuh Makassar dan Wakil Dekan III FKIP Unismuh Makassar.

Dalam pidato pengukuhannya ia menyorot “Peran Organisasi ‘Aisyiyah dalam Perspektif Sosiologis”. Menurut Nursalam, sepanjang perjalanan organisasi ‘Aisyiyah terus bertahan dan tetap eksis karena mampu mereproduksi dirinya, atau melakukan autopoiesis.

“Autopoiesis yaitu proses pembaharuan dari sistem dalam perjalanan panjang suatu organisasi, selalu memperbaharui dirinya, menyesuaikan dengan perkembangan serta perubahan-perubahan dari waktu ke waktu dengan hal-hal yang baru,” ungkap Nursalam.

Hal itulah, lanjutnya, yang membuat ‘Aisyiyah terus bertahan dan berkembang menyesuaikan diri dengan segala tuntutan baik terhadap lingkungan internal (Muhammadiyah) maupun terhadap lingkungan eksternal (masyarakat dan pemerintah).

Saat ini Unismuh Makassar telah memiliki sejumlah Guru Besar yakni, Prof Syafiuddin (Fak. Pertanian), Prof Ratnawati Tahir (Fak. Pertanian), Prof Irwan Akib (FKIP), Prof Alyas (FISIP), Prof Abdul Rahman Rahim (FEBIS), Prof Eliza Meiyani (FKIP) , Prof Darwis Panguriseng (FT), dan Prof Akhmad (FEBIS), Prof Zulkifli (Fakultas Pertanian), Prof Andi Tenri Ampa (FKIP), dan Prof Nursalam (FKIP). Prof Akhmad (FEBIS), Prof Andi Tenri Ampa (FKIP), dan Prof Nursalam (FKIP).

Leave a Reply