Citizen Reporter
Laporan: Rukmini Syam
Mahasiswi KPI Unismuh Makassar.
MAKASSAR. Tidak terasa waktu berlalu kuliah lewat daring di Unismuh Makassar sejak 16 Maret 2020 akan memasuki satu bulan berjalan.
Suka dan duka menjalani perkuliahan telah dirasakan mahasiswa dan dosen.
Salah seorang mahasiswi S1 Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Unismuh Makassar, Desi Marianda Arwinda kepada media pekan pertama April 2020 menegaskan, agar dosen bukan hanya memberikan tugas tapi juga disertai penjelasan dan arahan terkait materi perkuliahan.
Seharusnya dosen bukan hanya memberikan tugas kepada mahasiswa secara terus menerus. Diperlukan juga bimbingan dan arahan yang berkaitan dengan materi. Jangan langsung diberi tugas berjibun, tandas mahasiswi angkatan 2017 ini.
Selain itu, Desi juga mungungkapkan sisi positif kuliah online yang di anggapnya dapat melatih kedisiplinan diri serta sangat efisien karena bisa dilakukan sambil bersantai di rumah.
Kuliah online, membuat mahasiswa mengeluh karena membuat interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa menjadi berkurang.
Awalnya tak terima, karena interaksi langsung antara dosen dan mahasiswa jadi terbatas.
Tapi karena menyadari pandemi ini sudah mewabah, maka jalan satu-satunya harus jalani kuliah daring. Agar kuliah bisa tetap berlanjut meskipun situasi lagi genting.
Pada situasi pandemi ini, Rektor Unismuh Makassar Prof Dr H Abdul Rahman Rahim SE MM, mengeluarkan kebijakan memberi subsidi kuota internet senilai Rp. 250.000 bagi semua mahasiswa aktif pada semester yang sedang berjalan.
Namun langkah ini di tanggapi beragam mahasiswa, ada mengeluhkan terkait waktu pemberian subsidi dinilai kurang tepat karena baru akan diberikan di awal semester depan bukan sekarang.
Ada juga yang menilai kebijakan ini adalah angin segar bagi mahasiswa, tapi mengganggap kebijakan ini bukan subsidi melainkan pemotongan SPP
Kebijakan ini kayak angin segar untuk mahasiswa, saya setuju jika pihak kampus peduli mengenai ini.
Saya yakin sudah dipertimbangkan dengan matang. Barangkali pemberian subsidi diawal semester lebih tepat dibandingkan sekarang. Tapi kalau ditelaah baik-baik ini bukan subsidi. Tapi kebijakan pemotongan SPP, tandas Desi.