MAKASSAR. Saat ini Unismuh Makassar telah melebarkan sayap bisnis pada usaha peternakan unggas dan sapi di Pusat Diklat Unismuh Makassar Bolangi Gowa dengan lahan 13 Ha.

Demikian sambutan selamat datang bagi para nara sumber dan peserta Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 2020, dilaksanakan di Balai Sidang Unismuh Makassar, Sabtu, (8/3/2020).

Dijelaskan, unit bisnis ini sekaligus menjadi milik Persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan buah dari hasil studi banding ke kampus terkemuka di beberapa kampus di luar negeri.

Pengalaman di luar negeri, perguruan tinggi yang masuk dan masuk 100 terbaik dunia, punya bisnis besar di negaranya, kata Prof A.Rahman

Operasional kampus di luar negeri ada 20-40 persen dana dipakai dari mahasiswa dan negara.

Tetapi sekitar 80 persen dana mayoritas berasal dari bisnis yang dikelola.

Unit bisnis kampus ini akan terus dikembangkan, dengan menjalin kerjasama berbagai kalangan agar kampus semakin mandiri dan berkembang.

Prof A.Rahman juga menjelaskan, saat dikontak dari PP Muhammadiyah akan kesiapan Unismuh Makassar tuan rumah seminar, maka langsung dijawab siap.

Sedangkan jadi tuan rumah Muktamar saja 2015 bisa dijalankan amanah itu apalagi kalau hanya pra seminar muktamar Muhammadiyah.

Pada masyarakat Bugis ada pesan, Engka To Pole Engka Dalle ( ada tamu ada rezeki). Banyak tamu yang datang itu juga akan membawa banyak rezeki.

Saat ini kalau Makasaar jadi pusat pertumbuhan dan kemajuan di KTI, maka dalam organisasi Muhammadiyah, Unismuh Makassar jadi pusat kemajuan dan pertumbuhan kampus di Muhammadiyah.

Seminar ini tampil selaku keynote speaker, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto, M. Ag.

Seminar sehari ini dilaksakan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan mengusung tema, Strategi Kebudayaan Muhammadiyah Dari Purifikasi Menuju Islam Berkemajuan.

Narasumber lainnya Prof. Dr. Siti Chamamah Soeratno dengan tema Strategi Kebudayaan Muhammdiyah di Tengah Tantangan Global.

Prof. Dr. Achmad Jainuri akan membahas Ideologi Muhammadiyah: Antara Purifikasi dan Dinamisasi; Dr. Azhar Ibrahim akan berbicara tentang Revolusi dan Strategi Kebudayaan di Asia Tenggara: Bagaimanakah Muhammadiyah Mengambil Pelajaran.

Prof. Dr. H. Abdul Muir Mulkhan, SU akan memaparkan materi tentang Mensinkronkan Hubungan Islam dengan Budaya Lokal; Prof. Dr. Biyanto, M. Ag akan membahas tentang Muhammadiyah dan Kebudayaan Lokal.

Dr. Hilmar Farid tampil dengan materi Kelompok Hijrah dan Tantangan Kebudayaan Islam dan Dr. K. H. Abdullah Rene, M. Ag akan menjelaskan materi Makassar dan Islam di Indonesia: Mencari Keterpaduan Budaya.

Peserta seminar lainnya dari berbagai kalangan. Termasuk akademisi, aktifis NGO, tokoh lintas agama, tokoh ormas, jurnalis/media, civitas perguruan tinggi baik internal Muhammadiyah maupun dari kalangan luar Muhammadiyah beserta public secara luas.

Nampak hadir, Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulsel, Aisyiah Sulsel, Ketua BPH Unismuh, Dr. Ir H. Syaiful Saleh M.Si, Wakil Rektor I, Unismuh, Dr Ir Rakhim Nanda MT, Wakil Rektor II, Dr Andi Sukri Syamsuri M.Hum, Wakil Rektor IV, Ir H Saleh Molla, MM dan para dekan dan ka prodi serta pada dosen. (ila/yahya).

By admin

Leave a Reply