UNISMUH – Pusat Pengembangan Kewirausahaan Sosial Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar bekerja sama dengan Kantor Urusan Internasional Unismuh Makassar mengadakan Kuliah Tamu.
Kegiatan ini mengusung topik khusus kewirausahaan bagi mahasiswa dan dosen.
Kuliah tamu ini menghadirkan Professor William Clements dari Carleton University Ottawa Canada sebagai Keynote Speaker dan Dr. Betsy Estevez, Owner International Education Consulting Canada sebagai Second Speaker.
Kegiatan ini berlangsung Sabtu, 25 Januari 2020 di Aula FEB Lantai 8, diikuti oleh mahasiswa hasil seleksi dosen kewirausahaan dan dosen-dosen penggerak wirausaha di lingkungan FEB Unismuh Makassar.
Professor William Clements memaparkan dan berbagi pengalaman bagaimana orang-orang Kanada mulai melakukan bisnis dan bagaimana mampu mengakses pendanaan atau terhubung dengan para investor.
Beberapa fakta yang disampaikan misalnya, mengapa di Kanada lebih banyak perempuan yang sukses berwirausaha dan mungkin ini juga terjadi di negara lain, salah satu faktornya karena kaum perempuan lebih teliti dan tekun.
Kaum perempuan selalu melakukan penyelidikan lebih awal sebelum memulai bisnisnya.
Oleh karena itu, pengetahuan calon wirausaha tentang proses memulai bisnis menjadi hal utama yang perlu dibangkitkan atau diajarkan di perguruan tinggi.
Seperti pengetahuan pasar, jejaring pendanaan, keterhubungan dengan investor, dan yang paling penting adalah memahami dengan benar-benar hal-hal yang harus dituliskan dalam rencana bisnis atau business plan.
Dekan FEB Unismuh Makassar, Ismail Rasulong dalam welcome speech nya menyampaikan terima kasih atas kesediaan Professor William Clements dan Dr. Betsy Estevez untuk hadir memberikan kuliah tentang program kewirausahaan.
Dalam kegiatan ini diharapkan ada sharing pengetahuan, sharing pengalaman, dan mendiskusikan banyak hal yang terkait dengan praktik yang dilakukan oleh dua institusi Pendidikan tinggi dari dua negara yang berbeda dalam membangun lingkungan wirausaha yang lebih baik.
Sementara itu, mahasiswa dan dosen begitu antusias berinteraksi dengan kedua pembicara khususnya menggali pengalaman untuk memeroleh akses ke para investor.
Hal yang menarik dalam interaksi tersebut adalah ketertarikan dan apresiasi Professor William terhadap sistem syariah dalam pembiayaan bisnis, yang menurutnya lebih adil bagi pengusaha karena adanya sharing risiko dan sharing profit.
Melalui sistem semacam ini maka para wirausahawan baru bisa terhindar dari angle investor atau “Investor Malaikat”, yang berani mengeluarkan dana investasi yang besar tetapi juga memiliki motif kapitalisasi yang tersembunyi dan bisa merugikan para pelaku startup business. (Maruf).