MAKASSAR, UNISMUH.AC.ID – Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Bekerjasama Dengan Badan Eksekutif Mahasiswa FAI Unismuh Makassar melakukan kegiatan Pembukaan Study Kebangsaan dirangkaikan dengan Kuliah Umum Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar di Aula FKIK Unismuh Makassar (23/12/21)

Kegiatan Kuliah Umum ini mengambil tema “Kaleidoskop Kebangsaan- Membaca Indonesia Secara Utuh” dan menghadirkan dua Narasumber Dr. H. Usman Lonta, M.Pd (Anggota DPRD SulSel ) bersama Kompol Armin Anwar Kasubdit Politik Dit Intelkam Polda Sulsel yang mewakili Kapolda SulSel.

Hadir pada kegiatan ini Wakil Rektor III Unismuh Makassar Dr. H. Muh. Tahir, M.Si dan Dekan Fakultas Agama Islam Unismuh Makassar Bersama Jajaran Pimpinan FAI Unismuh Makassar, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi Se Fakultas Agama Islam, Dosen-dosen se FAI dan Lembaga Kemahasiswaan Se FAI Unismuh Makassar.

Ketua Umum BEM FAI Unismuh Makassar Aris Munandar, mengatakan dalam sambutannya “Mengajak semua elemen untuk berikhtiar dalam membangun bangsa karena semuanya punya fungsi dan peran masing masing, terkhusus kepada pemuda hari ini untuk mengisi dirinya dengan sebaik-baiknya sehingga kedepan menjadi orang orang yang bermanfaat”. Ungkapnya

Dekan FAI Unismuh Makassar Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si mengharapkan agar lembaga kemahasiswaan FAI Unismuh Makassar menjadi contoh dalam membangu kerja sama dengan pimpinan fakultas maupun universitas. “Kami berharap kepada lembaga kemahasiswaan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar bisa menjadi contoh dalam gerakan mahasiswa dalam menelurkan program-program kerjanya yang bisa membantu Universitas, Fakultas sampai pada prodi-prodi yang ada untuk membantu dan bekerja sama dalam peringkat akreditasi Universitas maupun Jurusan yang ada di FAI. Kami sebagai Pimpinan Fakultas akan selalu mensupport kegiatan adik-adik lembaga kemahasiswaan selama kegiatan atau program nya itu mendukung visi misi Fakultas maupun Universitas”. Harapnya.

Wakil Rektor III Unismuh Makassar Dr. H. Muh. Tahir, M.Si sangat mengapresiasi dan bersyukur atas apa yang dilakukan oleh BEM FAI Unismuh Makassar yang mensupport program Fakultas Agama Islam maupun Universitas, “Kegiatan ini luar biasa dan Lembaga Kemahasiswaan di FAI selalu menjadi contoh kolaborasi yang baik di Universitas khususnya di Fakultas Agam Islam, Kegiatan lembaga kemahasiswaan sangat menunjang akreditasi universitas maupun prodi-prodi yang ada. Kami ucapkan selamat atas kegiatan nya ini Study Kebangsaan yang dirangkaikan dengan Kuliah Umum yang menghadirkan para Narasumber yang luar biasa”. Harapnya.

Adapun pembicara pada kegiatan ini Dr. H. Usman Lonta, M.Pd banyak bercerita tentang pengalamannya ketika menjadi aktivis lembaga kemahasiswaan sekaligus memberikan motivasi kepada mahasiswa agar menggunakan waktu dan kesempatan nya untuk terus membenahi diri, memantaskan diri untuk menjadi pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang. “Bersiaplah untuk menjadi orang-orang sukses, untuk jadi sukses itu indikasinya jelas sekali; Pertama Bertaqwa, Kedua Baik Hubungan nya dengan sesama terutama kedua orang tua nya, Ketiga Baik IPKnya dan yang terakhir adalah orang memiliki empati terhadap keadaan yang ada. Kalau hal ini tidak ada pada diri kalian maka waspadalah kalian akan berada pada golongan orang-orang yang terancam gagal. Kita tidak bisa berharap banyak untuk memperbaiki bangsa ini kalau kita sebagai mahasiswa tidak mempersiapkan diri untuk jadi pemimpin di masa depan. Oleh karena itu teruslah berbenah diri dan mempersiapkan diri kalian, Jadilah Pelopor, Pelangsung dan Penyempurna dari cita-cita Muhammadiyah ini didirikan” harapnya.

Sedangkan pemateri dari Polda SulSel Kompol Armin Anwar Kasubdit Politik Dit Intelkam Polda Sulsel mengatakan bahwa “Persoalan kebangsaan hari ini begitu banyak dan kompleks, mulai dari korupsi, radikalisme brutalnya perilaku anak-anak generasi kita, maka ini dibutuhkan sinergi untuk memperbaiki semua. Terutam mahasiswa sebagai agent of change untuk selalu menjadi contoh dalam gerakan-gerakan kemahasiswaan. Kita tidak melarang untuk menyampaikan aspirasi apapun itu tetapi ketika penyampaian aspirasi itu sudah mengganggu ketertiban umum dan meresahkan masyarakat malah aspirasi yang ingin disampaikan mahasiswa menjadi tidak tersampaikan dan masyarakat atau publik tidak mendukung. Jadi perlu mahasiswa perlu memperkaya model gerakan baru, supaya penyampaian pendapat di depan umum itu bisa mendapat dukungan dari publik”. Ungkapnya

Leave a Reply