Pembangunan jalan seharusnya tidak sekadar pembangunan fisik, tetapi juga perlu memperhatikan aspek manusianya. Jalan haruslah ramah manusia.

Hal ini terungkap dalam diskusi internasional bertajuk User-Friendly Urban Commercial Streets: People’s Perception pada yang diselenggarakan oleh Prodi Arsitektur Universitas Muhammadiyah Makassar via Zoom Cloud Meeting, Sabtu (31/7/2021).

Hadir sebagai pembicara adalah Dr Norhafizah Abdul Rahman dari Universiti Teknologi Mara Malaysia dan Prof Dr Ismail bin Said dari Universiti Teknologi Malaysia. Sebagai moderator Rohana MT dari Unismuh Makassar.

Norhafizah mengatakan, beberapa faktor yang perlu diperhatikan terhadap jalan ramah manusia adalah keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, dan keakraban.

“Sayangnya, jalanan kita masih sering identik dengan kriminalitas, polusi, dan hambatan bagi difabel, anak-anak, serta lansia,” ungkapnya.

Selain itu, lanjutnya, jalan seharusnya tetap dipandang sebagai ruang publik untuk semua. Dengan demikian, jalan dapat memberi rasa ‘kebebasan’ terhadap penggunanya.

Kultum Arsitektur

Kegiatan ini merupakan agenda rutin Guest Lecture atau Kuliah Tamu Arsitektur Unismuh (Kultum) yang telah memasuk edisi ke-8. Arsitektur Unismuh Makassar kini menjadi salah satu prodi arsitektur pilihan di Sulawesi Selatan.

Baru-baru ini, Dosen Arsitektur Unismuh Makassar, Andi Syahriyunita, mendapat penghargaan Makassar Young Architect Awards 2021 dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Sulsel.

Dia merupakan arsitek Pelataran Lego-Lego Centre Point of Indonesia (CPI) Makassar dengan konsep ruang publik-jalur pedestrian yang ramah manusia.

Leave a Reply